Kontrasepsi
Darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan
setelahhubungan seksual. Atau sering juga disebut "Kontrasepsi Pasca
senggama" atau "Morning after pills" atau "Morning
aftertreatment". Pada awalnya istilah "Kontrasepsi darurat"
digunakan untuk menepis anggapanbahwa obat tersebut harus segera
dipakai/digunakan setelah melakukan hubungan seksual atau harus menungguhingga
keesokan harinya, dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga pasangan
tersebut tidak dapat berbuat apa-apa lagi.Sebutan kontrasepsi darurat digunakan
untuk menekankan bahwa jenis kontrasepsi ini digunakan pada keadaan dan masa
yangtidak boleh ditunda, juga mengisyaratkan bahwa cara KB ini lebih baik
daripada tidak memakai metode KB sama sekali.Tetapi sebenarnya cara ini tetap
kurang efektif dibandingkan dengan cara KB lain yang sudah ada.
Kontrasepsi darurat cukup efektif
mencegah kehamilan, dengan tingkat efektivitas 75-89%. Tingkat efektivitas itu
dapat tercapai jika kontrasepsi darurat diberikan pada waktu yang tepat, yaitu
dalam3 hari sesudah hubungan seksual.Untuk itu sangat dianjurkan bagi calon
klien untuk mendatangi petugas kesehatan sesegera mungkin.Seperti obat kontrasepsi lainnya, kontrasepsi
darurat juga dapat memberikan efek samping namun ringan, mengingat
penggunaannya tidak jangka panjang. Pemberian kontrasepsi darurat dilakukan
oleh petugas kesehatan terlatih dengan pertimbangan. Jika menyangkut kasus
perkosaan, perlu melibatkan pihak di luar sektor kesehatan seperti petugas
hukum, psikolog maupun tokoh agama.
Kontrasepsi ini dipertimbangkan bagi :
·
Kesalahan dalam
pemakaian kontrasepsi
·
Kasus perkosaaan
·
Tidak menggunakan
kontrasepsi
Manfaat Kondar :
1.
Mencegah kehamilan yang
tidak diinginkan
2.
Mendukung hak perempuan
untuk mengatur reproduksinya sendiri
3.
Mendukung kesehatan
reproduksi perempuan :
· Memberi
waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi
· Frekuensi
kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan fisik dan psikososial
· Risiko
aborsi dapat di hindarkan
4.
Bukan sebagai pil
penggugur kandungan
5.
Efek samping ringan dan
berlangsung singkat
6.
Tidak ada pengaruh
buruk dikemudian hari pada sistem organ reproduksi dan organ tubuh lainnya.
Untuk mendukung
pelayanan Kontrasepsi Darurat, telah dilakukan upaya, antara lain:
a. Advokasi
yang strategis di tiap tingkatadministrasi untuk mendukungpelaksanaan pelayanan
Kontrasepsi Darurat.
b. Pemberian
komunikasi, informasi, danedukasi, serta konseling melalui tenagakesehatan dan
kader terlatih bagisemuaWanita Usia Subur (WUS),Pasangan Usia Subur (PUS), dan
calonpengantin (catin).
c. Pemberian
informasi melalui mediaterpilih.
d. Kerjasama
dengan jejaring Pencegahandan Penanganan Kekerasan TerhadapPerempuan (PP-KtP),
khususnya dalamkasus-kasus perkosaan.
Indikasi Kontrasepsi Darurat
Indikasi
Kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki
akibat :
1. Kesalahan
dalam pemakaian kontrasepsi, seperti :
· Kondom
bocor, lepas atau salah penggunaannya
· Diafragma
pecah atau robek atau dilepas terlalu cepat
· Kegagalan
senggama terputus
· Salah
hitung masa subur
· Alat
kontrasepsi dalam rahim (Spiral/IUD) ekspulsi
· Lupa
minum pil KB lebih dari 2 hari berturut-turut
· Terlambat
lebih dari 1 minggu untuk suntik KB 1 bulanan
· Terlambat
lebih dari 2 minggu untuk suntik KB 3 bulanan
2. Wanita
korban perkosaan kurang dari 72 jam.
3. Tidak
menggunakan kontrasepsi, baik karena alasan medis maupun belumbersedia, tetapi
ingin mencegah kehamilan.
4. Wanita
yang tidak sedang memakai kontrasepsi apapun, karena tugassuaminya yang sering
bepergian dalam jangka waktu lama.
Beberapa alasan diperlukannya Kontrasepsi Darurat, yaitu :
1.
Kehamilan
yang Tidak Diinginkan (KTD) banyak berakhir dengan abortus.
2.
Aborsi,
baik aman maupun tidak aman berdampak pada peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI).
3.
Kontrasepsi
darurat merupakan salah satu cara untuk mencegah KTD.
4.
Kontrasepsi
darurat lebih baik daripada tidak menggunakan metode KB sama sekali, tetapi
tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah ada.
Pemberian kondar dapat
menggunakan dua metode yaitu:
1.
Mekanik
Satu-satunya Kondar mekanik adalah
IUD yang mengandung tembaga (misalnya: CuT 380A). Jika dipasang dalam waktu
"kurang dari 7 hari" setelah senggama, cara ini mampu mencegah
kehamilan dan selanjutnya dapat dipakai terus untuk mencegah kehamilan hingga
10 tahun lamanya, atau sesuai waktu yang dikehendakinya.
Cara
kerja :
·
Mencegah fertilisasi
(pertemuan sel sperma dan sel telur) .
·
Mencegah tertanamnya
hasil pembuahan pada endometrium (selaput dinding rahim).
·
Kegagalan : < 0,1%.
Kontra
indikasi :
·
Hamil atau diduga
hamil.
·
Infeksi Menular Seksual
(IMS).
Cara
pemberiannya yaitu 1 kali pemasangan dalam waktu
< 7 hari pasca senggama.
2.
Medik
Paling sedikit
ada lima cara pemberian Kondar yang telah diteliti secara luas. Masing masing
bersifat hormonal dan saat iniditerapkan secara oral. Sekalipun pemberian pervaginal
dalam tahap penelitian, namun kepustakaan yang telahdipublikasikan masih
terbatas pada pemberian per oral.
Lima cara
tersebut adalah :
a. Pil
KB Kombinasi (mis: Microgynon),
b. Pil
Progestin (mis : Postinor-2),
c. Pil
Estrogen (mis:Premarin),
d. Mifepristone
(mis : RU-486),
e. Danazol
(mis : Danocrine).
Cara kerja :
· Merubah
endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasilpembuahan.
· Mencegah
ovulasi / menunda ovulasi.
· Mengganggu
pergerakan saluran telur (tuba fallopi).
Cara
pemberian :
- Pil
kombinasi :
2x4
tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama1x4 tablet diulang 1x4
tablet 12 jam kemudian setelah dosis pertama).
- Pil
Progestin :
2x1
tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama1 tablet, diulang 1
tablet kedua 12 jam sesudah tablet pertama).
- Pil
Estrogen :
2x10
mg dalam waktu 3 hari pasca senggama selama 5 hari.
- Mifepristone
:
1x600
mg dalam waktu 3 hari pasca senggama.
- Pil
Danazol :
2x4
tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama1x4 tablet diulang 1x4
tablet 12 jam kemudian setelah dosisPertama).ora
tEfek samping dari kondar terbagi atas :
a.
Mual
Keluhan ini
pada umumnya hanya terjadi dalam 24 jam pertama setelah pemakaian.
b.
Muntah
Bila muntah
terjadi < 2 jam setelah pemberian maka pil KB tersebut harus di ulangi lagi.
Untuk kasus seperti ini, sebaiknya di berikan obat anti muntah 1 jam sebelum
pemberian ulang kondar.
c.
Perdarahan
Beberapa
pemakaian kondar akan mengalami perdarahan bercak setelah memakai kondar. Hamper
sebagian besar pemakai akan mendapat menstruasi sesuai atau lebih cepat dari
waktunya. Bila terjadi keterlambatan lebih 7 hari haid semestinya, maka harus
di pikirkan kemungkinan terjadinya kehamilan.
Efek samping
lain yang mungkin terjadi seperti nyeri payudara, sakit kepala, pusing, sakkit
perut, capek dan jadwal haid yang berubah. ( Depkes RI, 2004)
No comments:
Post a Comment